Ejaan Bahasa Tombulu
Dalam kamus Bahasa Indonesia ejaan berarti kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Berikut diuraikan kaidah-kaidah tentang ejaan:
Mengenal Huruf
Menurut arti leksikal (kamus) bahwa huruf adalah aksara gambar bunyi bahasa. Dalam bahasa Tombulu terdapat beberapa huruf istimewa. Huruf-huruf itu adalah:
- Huruf g
Mengucapkan huruf g dalam Bahasa Tombulu diucapakan seperti gabungan antara g dan h (gh) yaitu dengan menarik ujung/daun lidah agak kebelakang dan memompakan udara keluar rongga mulut. Untuk bunyi itu kita tetap menuliskannya dengan huruf g. Contoh:
Ditulis | Diucapkan |
---|---|
Gau | Ghau |
Genang | Ghenang |
Gorou | Ghorou |
Gogo | Ghogho |
Zegzeg | Zeghzegh |
Roga | Rogha |
- Huruf L
Mengucapkan huruf L dalam Bahasa Tombulu diucapkan seolah-olah L tebal LL (artikulasi alveo-palatal). Bunyi L ini diucapkan dengan ujung lidah sedikit dilipat dan melekat dilangit-langit lalu memompakan udara keluar rongga mulut. Namun bunyi ini tetap saja ditulis L. Contoh:
Ditulis | Diucapkan |
---|---|
Li'lo' | Llo'llo' |
Liklik | Llikllik |
Lambo' | Llambo' |
Lalez | Llallez |
Lempaz | Llempas |
Lalan | Llallan |
- Huruf e
Dalam Bahasa Tombulu huruf - (taling) dan e (pepet) perlu dibedakan karena banyak kata-kata yang tulisannya sama namun artinya berbeda. Penulisan huruf dalam Bahasa Tombulu ditandai dengan tanda aksen diatas huruf e (-).
Perhatikan perbedaan e pepet dan - taling pada kata-kata di bawah ini:
Tombulu | Indonesia |
---|---|
Seksek | tumbuh lamban; usut |
s-ks-k | baji |
Tewel | tajam |
t-w-l | terbang |
Pekpek | suara yang tiba-tiba mati |
p-kp-k | tidak merdu |
Welwel | lekat |
w-w-l | pukul dengan kayu |
Tengteng | berputar cepat |
t-ngt-ng | bunyi lonceng |
Tektek | patak |
t-t-k | ukuran luas |
Ketket | karat |
k-tk-t | hasut |
Teuteu | patah semangat |
t-t-u | iri hati |
- Huruf z
Ucapan z dalam Bahasa Tombulu tidak sama dengan ucapan z dalam Bahasa Indonesia. Bunyi z ini diucapkan seperti gabungan antara r dan z, dimana letak lidah ditarik sedikit ke belakang (retroflexed alveo-palatal).
Untuk mengucapkan bunyi ini, beberapa daerah lebih cenderung mengucapkan kearah bunyi r. Masing-masing daerah dapat membaca sesuai dengan dialek setempat. Contoh:
Penutur Tombulu bagian tengah/arat | zano | rano |
Penutur Tombulu bagian timur | Te'iz | te'ir |
- Glotal atau Hamzah
Dalam Bahasa Tombulu bunyi glottal atau hamzah dilambangkan dengan tanda apostrof ('). Dalam Bahasa Indonesia bunyi glottal terjadi pada setiap kota yang berakhir dengan huruf k. Contoh:
- Tidak akan berbunyi tida'
- Serempak akan berbunyi serempa'
Berbeda dengan Bahasa Tombulu seperti yang dapat kita lihat pada contoh berikut:
- Wunak tetap akan berbunyi wunak bukan wuna'
- Tembak tetap akan berbunyi tembak bukan temba'
Oleh sebab itu dalam Bahasa Tombulu bunyi glotta sangat diperlukan untuk membuktikan perbedaan bunyi k dan glottal ('). Perhatikan perbedaan bunyi glottal berikut.
Tombulu | Indonesia |
---|---|
Wa'wa | coba |
wakwak | anggur, sembah |
So'so | alir |
soksok | makan seperti hewan |
Wu'wu | khusus |
wukwuk | dimakan rayap |
Po'po | kelapa |
pokpok | hantu |
Se'se | rampat tempat |
seksek | baji |
Wo'wo | gondok |
wokwok | lubang |
La'la' | kerja setengah hati |
laklak | hangus oleh api |
Ta'ta' | panggil anjing |
taktak | patong |
Dalam tulisan ini perlu juga dikemukakan tentang kebiasaan berucap (dialek) dari penutur Bahasa Tombulu Tomohon kota termasuk Kelurahan Pangolombian, Rurukan, Kumelembuai dan desa Suluan yang mengucapkan sebagian besar huruf h dengan glottal berbeda dengan penutur Bahasa Tombulu luar Kota Tomohon. Berikut beberapa contoh:
Tomohon luar kota | Indonesia | Tomohon kota |
---|---|---|
Mahsawa-sawangan
| Saling membantu | Ma'sawa-sawangan |
Ni sera e kahkano | Mereka sedang makan | Ni sera e ma'kano |
Ni kai e sumuhu' se sakei | Kami akan menjamu tamu | Ni kai e sumu' se sakei |
An tinenem e niahwengan | Tanaman diberi tanda larangan | An tinanem e nia'wengan |